Masker saat ini menjadi salah satu kebutuhan primer, terutama digunakan untuk beraktivitas di luar rumah. Bahkan, ketika pandemi virus corona Covid-19 terjadi di Indonesia pada Maret lalu, masker mengalami kelangkaan. Salah satunya, kelangkaan masker sekali pakai atau surgical mask yang dijual bebas di apotik. Padahal, masker tidak hanya memiliki satu jenis. Terdapat beragam jenis-jenis masker yang bisa Anda gunakan, salah satunya adalah masker kain.
Jenis-Jenis Masker
Setiap orang pasti membutuhkan masker. Namun, Anda jangan asal pilih ketika membeli masker. Pastikan masker yang Anda beli memiliki fungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, kenali 3 jenis masker ini yuk! Agar tidak terjadi kelangkaan dan bisa dimanfaatkan untuk mereka yang lebih membutuhkan.
1. Surgical Mask
Surgical mask atau masker bedah pada dasarnya digunakan untuk tenaga medis dalam menangani pasien, terutama ketika melakukan operasi. Masker ini memiliki dua jenis yang didasarkan pada jumlah lapisannya. Gunakan masker bedah jenis 3 lapis (luar, filter, dalam) jika Anda memiliki gangguan pernapasan ringan, seperti flu atau Covid-19. Efektivitasnya bisa mencapai 89% lho!
Tiga lapisan pada masker bedah memiliki fungsi masing-masing. Pada lapisan luar merupakan anti air. Sedangkan lapisan tengah, memiliki fungsi krusial, yaitu sebagai filter kuman. Ini yang membedakannya dengan surgical mask 2 lapis. Terakhir, lapisan dalam digunakan untuk menyerap cairan dari mulut.
Meskipun dijual bebas di apotik dan harganya terbilang murah, penggunaan surgical mask harus didasarkan kebutuhan prioritas ya!
2. Masker N-95
Bentuk masker N-95 cenderung cekung dan cukup tebal. Masker ini lebih efektif untuk menutup hidung dan mulut dibandingkan surgical mask. Sehingga, penggunaannya dapat menghindarkan Anda dari droplet hingga partikel kecil virus di udara lebih baik. Efektivitasnya mencapai 95%.
Meskipun memiliki fungsi lebih baik, masker N-95 tidak dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Desainnya yang ketat dan sangat kencang bisa membuat Anda sulit bernapas dan kepanasan ketika menggunakannya, apalagi untuk jangka waktu lama.
Modelnya yang lebih rapat, membuat masker N-95 termasuk sebagai masker wajib bagi tenaga medis ketika menangani pasien virus corona Covid-19 atau ketika berada di ruang gawat darurat. Meski memiliki kerapatan yang baik, masker ini juga hanya dapat digunakan sekali pakai ya!
3. Masker bahan kain
Kelangkaan masker bedah dan kebutuhan masyarakat yang tinggi akan masker untuk aktivitas sehari-hari, membuat masker kain mulai dilirik. Efektivitas filtrasi pada masker ini terbilang rendah, hanya sekitar 10 hingga 60 persen. Meski tidak dapat menangkal virus secara maksimal, masker jenis ini tetap dapat meminimalisir penularan percikan droplet.
Jenis masker berbahan kain lebih disarankan untuk digunakan dalam keseharian, terutama bagi Anda yang sehat. Sama halnya seperti surgical mask, masker jenis ini akan lebih efektif jika memiliki tiga lapisan. Masker ini dapat digunakan secara berkala, bisa dicuci lalu digunakan kembali. Namun, pemakaiannya tidak boleh terlalu lama. Ganti masker berbahan kain setelah 4 jam penggunaan agar tidak lembab.
Meskipun masker-masker di atas dinilai cukup efektif untuk menghindari virus, Anda juga harus memaksimalkan penggunaan masker tersebut dengan protokol kesehatan yang ada. Begitu juga ketika Anda harus memakai masker kain saat beraktivitas. Pastikan Anda selalu membawa masker cadangan agar bisa ganti masker setiap empat jam sekali.
Dalam suasana pandemi virus Covid-19 yang belum selesai, pastikan juga Anda selalu menjaga kesehatan dan kebersihan makanan ya! Semoga sehat selalu!